Upaya Memperkuat Solidaritas Masyarakat melalui Kegiatan Jum’at Bersih (Jumsih) di Kampung Celak Kaler RW 09 Desa. Celak, Kec. Gununghalu, Kab. Bandung Barat
Kata Kunci:
artikel, format, pengabdianAbstrak
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang dikenal gotong royong antar sesama dan ramah tamah. Namun tradisi gotong royong ini mulai memudar disebabkan oleh globalisasi dan pengaruh budaya-budaya asing. Untuk mempertahankan tradisi gotong royong di Indonesia, masyarakat melakukan berbagai upaya baik itu secara formal maupun non formal. Adapun permasalahan yang kami temui di suklus pertama yaitu kurangnya antusias pemuda-pemudi kampung Celak Kaler terhadap kegiatan JUMSIH (Jum’at Bersih) dan Kurangnya pengetahuan masyarakat akan hubungan kegiatan JUMSIH (JUM’AT BERSIH) sebagai upaya untuk memperkuat solidaritas. Berdasarkan hal tersebut salah satu upaya untuk menanganinya ialah dengan mengadakan program Jumsih (Jum’at Bersih-bersih). Tujuannya yaitu dengan adanya budaya ini, masyarakat pun dituntut peka terhadap lingkungan sekitar, tidak acuh tak acuh melihat lingkungan sekitar, kemudian nilai-nilai ini terus ditularkan kepada keturunannya, juga ditebarkan pada sektor-sektor lainnya sehingga solidaritas masyarakat kampung Celak Kaler semakin terjaga. Metodelogi pengabdian yang digunakan oleh penulis adalah metodolgi sisdasmas (berbasis pemberdayaan masyarakat) dimana metode ini merupakan sebuah pendekatan yang diarahkan untuk memberdayakan masyarakat. Salanjutnya hasil dari upaya yang kami lakukan memiliki pengaruh yang kuat dalam memperkuat solidaritas warga, karena dalam jangka waktu satu minggu, mereka bisa bertemu dan bekerja secara bersama-sama.
Referensi
Bintarto. (1980). Gotong Royong Suatu Karakteristik Bangsa Indonesia. Surabaya: PT. Bina Ilmu.
Devianty, R. (2017). Bahasa Sebagai Cermin Kebudayaan. Jurnal Tarbiyah, Vol. 24, No. 2, Hal. 230.
Effendi, T. N. (2013). Budaya gotong royong masyarakat dalam perubahan sosial saat ini. Jurnal ikiran sosiology, Vol.2, No.1, Hal.5.
Muryanti. (2016). Revitalisasi Gotong Royong: Penguat Persaudaraan Masyarakat Muslim di pedesaan. Jurnal Sosiologi Reflektif, 9(1): 63-81.
Rochmadi. (2012). Menjadikan Nilai Budaya Gotong-Royong sebagai Common Identity dalam Kehidupan Bertetangga Negara-Negara ASEAN. Jurnal Universitas Negeri Malang, Vol.1, No.1, Hal. 115.
Sibarani, Robert. (2018) Batak Toba society’s local wisdom of mutual cooperation in Toba Lake area: a linguistic anthropology study. International Journal of Human Rights in Healthcare, hal.2
Sururie, R. w. (2016). Paradigma Dan Siklus Kkn Sisdamas. Bandung: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Syukur, M. (2018). Dasar-Dasar Teori Sosiologi. Depok: PT. Raja Grafindo Persada.
Widayanti, S. (2020). Gotong Royong. Bandung: Alprin.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Aisatul Azizah
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.