Polemik Tradisi Tasyakuran Laut di Kampung Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Kabupaten Mauk, Kabupaten Tangerang
Kata Kunci:
Larungan Laut, Syukur, ajaran Islam, Antropologi agamaAbstrak
Pelaksanaan KKN-DR SISDAMAS (Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat) kelompok 339 bertempat di Desa Tanjung Anom, Kampung Tanjung Kait, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Kampung Tanjung Kait ini merupakan daerah yang bertempat di pesisir pantai dimana mayoritas pekerjaan masyarakatnya adalah nelayan. Kampung Tanjung Kait memiliki beberapa adat istiadat yang masih kental dan terus dijalankan hingga saat ini. Salah satunya adalah Larungan laut. Larungan laut merupakan kegiatan ritual menebar persembahan ke laut sebagai rasa syukur kepada Allah swt. atas apa yang para nelayan atau masyarakat ambil dari laut. Namun sebagian masyarakat memiliki pandangan lain. Mereka menganggap hal ini bertentangan dengan ajaran Islam. Dengan menggunakan pendekatan antropologi agama, kami membantu menyelesaikan perbedaan pendapat ini. Setelah mempertemukan seluruh warga, kamipun sepakat bahwa semua perbuatan kembali pada niat, dan niat dari warga Kampung Tanjung Kait ini adalah sebagai rasa syukur semata
Referensi
Anwar, N. (2018). Ayat-Ayat Tentang Masyarakat: Kajian Konsep dan Implikasinya dalam Pengembangan Pendidikan Islam. Halaqa: Islamic Education Journal, 124-149.
Syukur, M. (2018). Dasar-Dasar Teori Sosiologi. Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Wijayanto, I. S. (2021, September 5). JavanLabs. Retrieved from Tafsirq.com: https://tafsirq.com/23-al-muminun/ayat-52#tafsir-quraish-shihab
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Cahya Rifa Dearhaman
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.