Program Penguatan Kesenian: Pengembangan Kesenian Dogdog Kampung Garogol RW. 06 Desa Margaasih Melalui Publikasi Media Digital dan Publikasi Jurnal

Penulis

  • Evi Afriyani
  • Muhammad Wildan Ayubi
  • Raysha Amelia Nurlatipah
  • Ridho Adi Putra Ginting
  • Putri Novianty
  • R. Ading Pramadi

Kata Kunci:

Kesenian Dogdog, Budaya Sunda, Budaya Tradisional, Tradisi Lokal

Abstrak

Kesenian Dogdog Sunda merupakan salah satu warisan budaya tradisional yang berasal dari masyarakat Sunda di Jawa Barat, Indonesia. Kesenian ini menonjol sebagai bentuk ekspresi artistik yang mengintegrasikan musik, tari, dan teater dengan fokus pada perayaan dan ritual adat. Dogdog Sunda terkenal karena penggunaan alat musik perkusi tradisional seperti kendang dan gong, serta penampilan kostum yang mencerminkan kekayaan budaya lokal. Pertunjukan Dogdog Sunda sering kali disajikan dalam konteks acara-acara adat seperti upacara pernikahan, khitanan, dan festival komunitas, serta dalam rangka perayaan hari besar keagamaan. Melalui kombinasi ritme yang dinamis dan gerakan tari yang terkoordinasi, Dogdog Sunda tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan simbolis dan spiritual yang mendalam, mencerminkan nilai-nilai serta norma-norma sosial masyarakat Sunda. Selain sebagai media hiburan dan pendidikan, Dogdog Sunda juga berfungsi sebagai sarana pemeliharaan identitas budaya dan komunitas. Kolaborasi mahasiswa KKN Sisdamas 215 dengan Masyarakat Desa Margaasih dalam mengembangkan kesenian Dogdog Sunda di Kampung Garogol Desa Margaasih yaitu melalui promosi kesenian dogdog dengan artikel jurnal dan video promosi. Dalam era modern ini, kesenian Dogdog Sunda menghadapi tantangan untuk menjaga keberlanjutan dan keautentikannya di tengah arus globalisasi dan perubahan sosial. Kajian mendalam mengenai Dogdog Sunda tidak hanya memberikan wawasan tentang kekayaan budaya Sunda, tetapi juga memperlihatkan bagaimana tradisi lokal beradaptasi dan bertahan dalam konteks global yang terus berubah.

Referensi

Amalia Ayu Fauziah. (2024, August 25). Mengenal Kesenian Dogdog di Kampung Garogol: Melestarikan Warisan Budaya Sunda Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Mengenal Kesenian Dogdog di Kampung Garogol: Melestarikan Warisan Budaya Sunda. 25 Agustus 2024.

Dara, G. W., Suwardi Kusmawardi, S. K., & Kurdita, E. (2013). Kesenian Surak Ibra di Kampung Sindangsari Desa Cinunuk Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut (Doctoral dissertation, Indonesia University of Education).

Julian, I. T., Setiaji, D., & Apriani, A. (2021). Analisis Struktur Penyajian Kesenian Dogdog Kuda Lumping Panggeuing Ati Group Di Citapen Kidul Kota Tasikmalaya. Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni, 4(2), 148-154.

Rudiana, M., & Irmawandi, Y. (2024). REAK DOGDOG SEBAGAI IKON KESENIAN DESA CINUNUK KEC. CILEUNYI KAB. BANDUNG. Bookchapter ISBI Bandung.

Siswantara, Y. 2021. Pengembangan Nilai Religius Nasionalis Berbasis Budaya Lokal Melalui Kesenian Reak. LPEMKIL. Vol 1, No. 2. 47-63.

Sumaludin, M. M. (2022). Angklung tradisional sebagai sumber belajar sejarah lokaL. Prabayaksa: Journal of History Education, 2(1), 52-65.

Soemantri, S. Y., & Indrayani, L. M. (2015). Upaya Pelestarian Kesenian Khas Desa Mekarsari dan Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Dharmakarya. Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 4(1), 42-46.

Wahyuni, S. S. (2023). Perkembangan Grup Budaya Seni Reak Juarta Putra Desa Cinunuk Kecamatan Cileunyi kabupaten Bandung tahun 2017-2022 (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).

##submission.downloads##

Diterbitkan

2025-05-05

Cara Mengutip

Evi Afriyani, Muhammad Wildan Ayubi, Raysha Amelia Nurlatipah, Ridho Adi Putra Ginting, Putri Novianty, & R. Ading Pramadi. (2025). Program Penguatan Kesenian: Pengembangan Kesenian Dogdog Kampung Garogol RW. 06 Desa Margaasih Melalui Publikasi Media Digital dan Publikasi Jurnal. PROCEEDINGS UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG, 5(6). Diambil dari https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/proceedings/article/view/5576

Terbitan

Bagian

Articles