Sosialisasi Pencegahan Penyebaran Covid-19 Melalui Pelaksanaan Perilaku Berdamai dengan Pandemi di Desa Cisayong, Tasikmalaya

Penulis

  • Abdurrahman Fauzi UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Laras Mutiara Kusuma UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Muhammad Rifky Irfany UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Nabila Rachmawan UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Rima Nabila Maulani UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Widiawati UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Kata Kunci:

Covid-19, Desa Cisayong, pengabdian

Abstrak

Pada tanggal 02 Agustus – 31 Agustus 2021 kami telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan secara daring di Desa Cisayong Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. KKN ini berbeda dengan KKN angkatan sebelumnya karena dilakukan secara daring akibat merambaknya virus Covid-19. Program kerja yang diberikan oleh pihak kami berupa bimbingan belajar, media edukasi Covid-19, media edukasi new normal, media edukasi obat-obat tradisional, pembagian serta razia masker bersama satgas Covid-19, dan adapula program kerja kelompok yaitu pemberian tempat cuci tangan untuk Desa Cisayong. Hal yang didapatkan selama KKN ini adalah mengerti bagiamana pola hidup masyarakat sebelum dan sesudah dijalankannya program kerja, melatih kesabaran ketika bimbingan belajar bersama anak-anak dan tentunya mendapat pengalaman baru dari pengabdian ini. Diharapkan setelah KKN ini selesai masyarakat akan menerapkan pola-pola yang diberikan kepada masyarakat, respon dan kendala dari warga bermacam-macam tetapi hal itu adalah pembelajaran yang sangat penting untuk membangun Desa butuh waktu serta proses yang sedikit lama. Masyarakat Desa Cisayong memberikan respon baik dan positif selama pelaksanaan KKN ini.

Referensi

Sosialisasi Pencegahan Penyebaran Covid-19 Melalui Pelaksanaan Perilaku Berdamai dengan Pandemi di Desa Cisayong, Tasikmalaya

Abdurrahman Fauzi 1), Laras Mutiara Kusuma 2), Muhammad Rifky Irfany 3), Nabila Rachmawan 4), Rima Nabila Maulani5), Widiawati6)

Program Studi Hukum Keluarga, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, abdurrahmanfauzi.97@gmail.com

Program Studi Manajemen Keuangan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, larasmtr@gmail.com

Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Usuluddin, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, rifkyirfany@gmail.com

Program Studi Ilmu Komunikasi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, abilact28@gmail.com

Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, rimanabila96@gmail.com

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, widiawati@uinsgd.ac.id

Abstrak

Pada tanggal 02 Agustus – 31 Agustus 2021 kami telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan secara daring di Desa Cisayong Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. KKN ini berbeda dengan KKN angkatan sebelumnya karena dilakukan secara daring akibat merambaknya virus Covid-19. Program kerja yang diberikan oleh pihak kami berupa bimbingan belajar, media edukasi Covid-19, media edukasi new normal, media edukasi obat-obat tradisional, pembagian serta razia masker bersama satgas Covid-19, dan adapula program kerja kelompok yaitu pemberian tempat cuci tangan untuk Desa Cisayong. Hal yang didapatkan selama KKN ini adalah mengerti bagiamana pola hidup masyarakat sebelum dan sesudah dijalankannya program kerja, melatih kesabaran ketika bimbingan belajar bersama anak-anak dan tentunya mendapat pengalaman baru dari pengabdian ini. Diharapkan setelah KKN ini selesai masyarakat akan menerapkan pola-pola yang diberikan kepada masyarakat, respon dan kendala dari warga bermacam-macam tetapi hal itu adalah pembelajaran yang sangat penting untuk membangun Desa butuh waktu serta proses yang sedikit lama. Masyarakat Desa Cisayong memberikan respon baik dan positif selama pelaksanaan KKN ini.

Kata Kunci: Covid-19, Desa Cisayong, pengabdian.

Abstract

On August 02 – August 31, 2021, we have held a Real Work Class (KKN) which was held online in Cisayong Village, Cisayong District, Tasikmalaya Regency. This KKN is different from the previous batch of KKN because it is carried out online due to the spread of the Covid-19 virus. The work program provided by our party is in the form of tutoring, Covid-19 educational media, new normal educational media, traditional medicine education media, distribution and raids on masks with the Covid-19 task force, and there is also a group work program, namely providing hand washing facilities for Cisayong village. The things that were obtained during this KKN were understanding the lifestyle of the community before and after the work program was implemented, practicing patience when tutoring with children and of course getting new experiences from this service. It is hoped that after this KKN is completed, the community will apply the patterns given to the community, the responses and obstacles from the residents vary, but this is a very important lesson to build a village, it takes time and a slightly long process. The community of Cisayong Village gave a good and positive response during the implementation of this KKN.

Keywords : Covid-19, Cisayong Village, dedication.

A. PENDAHULUAN

Saat ini dunia belum usai dalam menghadapi pandemi corona virus disease 2019 atau biasa disebut dengan Covid-19. Virus ini dapat menular dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di China dan lebih dari 190 negara dan teritori lainnya. Pada 12 Maret 2020, WHO mengumumkan Covid-19 sebagai pandemic. Covid-19 ini merupakan penyakit baru yang telah menjadi pandemi. Penyakit ini harus diwaspadai karena penularan yang relatif cepat, memiliki tingkat mortalitas yang tidak dapat diabaikan, dan belum adanya terapi definitive. Masih banyak knowledge gap dalam bidang ini sehingga diperlukan studi-studi lebih lanjut.

Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi saat ini mengakibatkan dampak bagi masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Beberapa daerah seperti di Desa Cisayong, Tasikmalaya, yang dikenal akan desa maju atas keaktifan masyarakatnya dalam membangun desa kini terpaksa tidak bisa melakukan aktivitas normal pada umumnya. Dampak dari virus ini sangat dirasakan oleh seluruh masyarakat di Desa Cisayong. Dampak yang dirasakan ini terutama adalah kehilangan pekerjaan sehingga menimbulkan permasalahan-permasalahan yang kompleks, mulai dari aspek social, ekonomi, pendidikan, budaya, hingga pertahanan dan keamanan. Semua kegiatan mengalami dampaknya sehingga masyarakat terpaksa melakukan aktivitas yang biasanya diluar rumah kini harus dilakukan di dalam rumah saja online/daring.

Penyebaran virus yang sangat cepat membuat masyarakat khawatir akan penularan yang lebih masif. Maka dari itu, pemerintah membuat berbagai upaya untuk pencegahan penularan virus ini mulai dari menutup akses wisata, penerapan protokol Kesehatan dengan kampanye 3 M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) serta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan mengkampanyekan Stay at Home. Tak terkecuali di Desa Cisayong masih banyak masyarakat yang kurang memahami apa itu virus corona sehingga dalam penerapan protokol kesehatan masyarakat masih terlihat kurang maksimal. Di ruang publik masih banyak warga yang tidak menerapkan protokol seperti tidak menggunakan masker, kurang menjaga jarak, dan kesadaran untuk mencuci tangan setiap melakukan aktifitas dilihat masih sangat kurang.

Adanya pandemi ini, membuat perubahan dalam kebiasaan hidup, masyarakat seperti didorong untuk menjalani kehidupan baru atau New Normal. Kehidupan baru ini merupakan salah satu skenario atau cara untuk mempercepat penanganan covid-19 baik dalam bidang Kesehatan, maupun ekonomi dan social. New Normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan guna mencegah penularan covid-19.

Di tengah ketidakpastian berakhirnya pandemi Covid-19 ini, maka tak lain solusinya adalah berdamai dengan virus ini, karena virus ini tidak dapat diatasi secara tuntas, melainkan hanya bisa mengantisipasinya. Makna (Fathoni, 2020)berdamai di sini adalah hidup berdampingan. Karena faktanya, pada kehidupan manusia sehari-hari dikelilingi berbagai microbiota, salah satunya ialah virus. Tanpa disadari, pada tubuh orang sehat pun terdapat berbagai microbiota bertengger. Keberadaan Covid-19 termasuk virus yang sangat merugikan pada Kesehatan manusia. Namun, orang akan bisa melawannya asalkan terletak daya tahan tubuhnya baik sehat dan bugar.

Daya tahan tubuh yang baik dapat mencegah terinfeksi dari virus corona, dengan berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh, seperti berjemur, istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, menjaga kebersihan hingga mengkonsumsi tumbuhan herbal. Di Indonesia dikenal memiliki beragam tumbuhan herbal yang baik dikonsumsi untuk Kesehatan. Salah satu cara untuk mencegah penyebaran Covid-19 adalah dengan menjaga daya imun tubuh terhadap gejala-gejala klinisnya.

Tanaman herbal (tradisional) sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, karena terdapat senyawa yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh dalam kandungan produk herbal. Beberapa tanaman herbal yang dapat digunakan antara lain kunyit, jahe, jahe merah, meniran, jambu biji, daun sembung, dan pahit, yang digunakan sebagai imunomodulator dalam menghadapi Covid-19 ini.

Dengan demikian, untuk memicu persepsi masyarakat dalam menjalani kehidupan New Normal di Desa Cisayong ini, tim pengabdian mengadakan kegiatan sosialisasi mengenai upaya pencegahaan penyebaran dengan hidup berdamai dengan Covid-19 dan pemanfaatan tanaman herbal sebagai upaya pemeliharaan daya tahan tubuh sehingga upaya pencegahan penularan lebih maksimal. Maka dari itu, diharapkan masyarakat Desa Cisayong dapat memahami secara luas bagaimana harus berperilaku di masa pandemi ini. Dari tanaman herbal ini diharapkan masyarakat Desa Cisayong dapat paham akan manfaat tanaman herbal yang digunakan sebagai obat untuk mencegah Covid-19 dengan meningkatkan imunitas tubuh seseorang. Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat Desa Cisayong di lakukan dengan metode tatap muka agar dapat secara langsung berinteraksi dengan masyarakat dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan.

B. METODE PENGABDIAN

Metode dalam pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian ini adalah: Pertama, mengedukasi yang digunakan oleh tim pengabdi untuk menyampaikan gambaran kepada masyarakat akan berdamai bersama pendemi; Kedua, menjadi fasilitator bagi masyarakat dalam kegiatan di Desa; Ketiga, mengenalkan kepada masyarakat yang di timbulkan jika memanfaatkan tanaman obat tradisional hingga diakhir memberikan motivasi kepada masyarakat indahnya menjalani hidup berdamai dengan pendemi. Kegiatan pertama berupa kegiatan senam bersama agar masyarakat memiliki kegiatan yang positif selain bertani, pembagian masker serta razia masker sekitar Desa agar mengurangi masyarakat yang mengabaikan penggunaan masker jika keluar rumah atau berkegiatan diluar. Kegiatan kedua berupa ikut serta dalam membersihkan kampung, pembagian sembako, menata tanaman PKK, operator kegiatan webinar PKK, dan membantu mensukseskan perlombaan bina wilayah tingkat provinsi. Kegiatan ketiga berupa sosialisasi kepada masyarakat mengenai tanaman obat tradisional agar tidak ketergantungan dengan obat-obatan medis.

Evaluasi kegiatan pengabdian dilakukan dengan melihat situasi serta kondisi masyakarat maupun perangkat Desa, sebelum atau setelah terlaksanakan program kerja. Selain itu pihak pengabdi memberikan fasilitas untuk masyarakat mengenai 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) salah satunya yaitu pembuatan tempat cuci tangan di beberapa titik yang sering dikunjungi oleh masyarakat. Dengan harapan masyarakat sadar dan menggunakan dengan sebaik-baiknya.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19 melalui pelaksanaan perilaku berdamai dengan pandemi di Desa Cisayong, Tasikmalaya. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan di lapang serbaguna RW 10 pada hari kamis, 26 Agustus 2021. Kegiatan ini dilakukan oleh team pengabdian KKN-DR UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada masyarakat Desa Cisayong yang dihadiri oleh sebelas mahasiswa, satu RW, dan warga RW 10. Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan pertama kegiatan senam pagi, kedua memberikan materi tentang pencegahan penyebaran Covid-19 dan mengedukasi tentang perilaku berdamai dengan pandemi serta pemanfaatan tanaman herbal sebagai upaya meningkatkan imunitas tubuh. Dan yang terakhir ditutup dengan pembagian masker kepada masyarakat.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdi kepada masyarakat ini mengadakan sosialisasi upaya pencegahan penyebaran Covid-19 melalui pelaksanaan perilaku berdamai dengan pandemi berdasarkan kondisi lingkungan Desa Cisayong sudah mulai mengabaikan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan). Serta situasi Desa Cisayong sendiri sudah berkurang penyebaran Covid-19, maka dari itu mayoritas masyarakat sudah tidak memiliki rasa ketakutan ataupun rasa panik akan Covid-19 tersebut.

Dari permasalahan tersebut, maka pengabdi berupaya untuk mengedukasi perilaku hidup berdamai dengan pandemi dengan tujuan memberikan pemahaman terkait Covid-19 dan bagaimana cara berperilaku menghadapi pandemi ini, serta memahami tentang pemanfaatan tanaman herbal untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Kegiatan sosialisasi ini dimulai dari permintaan izin kepada Ibu RW 10 dan menginformasikan kepada warga, dilanjut dengan pembuatan pamflet, pengumpulan materi dan informasi tentang Covid-19 secara komprehensif dari segi pengertian Covid-19, penyebab, gejala, cara penanganan, serta upaya pencegahannya. Kegiatan ini dilakukan secara tatap muka agar langsung berinteraksi dengan masyarakat sehingga mudah dipahami apa maksud dan tujuan materi yang disampaikan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Selain pembahasan tentang Covid-19, pelaksana mengumpulkan materi tentang tanaman herbal, manfaat tanaman herbal, jenis tanaman herbal yang dapat dikonsumsi sebagai obat guna meningkatkan imunitas tubuh.

Kegiatan berikutnya adalah sosialisasi tentang Covid-19 beserta upaya pencegahan dan perilaku hidup berdamai serta pemanfaatan tanaman herbal di masa pandemi ini kepada masyarakat yang dilakukan secara langsung dalam penyampaiannya. Dengan begitu masyarakat memahami langsung yang pengabdi sampaikan, ketika kurang paham masyarakat itu sendiri dapat menanyakannya langsung kepada pengabdi agar lebih jelas. Dengan harapan setelah penyampaian sosialisasi dan edukasi yang disampaikan oleh pengabdi, masyarakat dapat memahami maksud dan tujuan serta menerapkannya dikehidupan sehari-hari dengan maksimal.

Kegiatan sosialisasi ini juga dilaksanakan dengan mengedukasi masyarakat tentang bagaimana seharusnya bersikap di masa pandemi ini. Tak perlu harus menghindari bertemu seseorang ataupun melarang orang berkunjung ke lingkungan kita. Tetapi marilah kita berdamai dengan perkuat daya tahan tubuh masing-masing, menyiapkan benteng pertahanan di dalam tubuh kita. Salah satunya dengan cara memanfaatankan tanaman herbal seperti kunyit, jahe, jahe merah, meniran, jambu biji, daun sembung, dan pahit, yang dapat dikonsumsi melalui olahan berbentuk obat/jamu sebagai imunomodulator dalam menghadapi Covid-19 ini. Dengan demikian, kita dapat kembali hidup normal bersosialisasi dan tetap produktif di masa pandemi. Tetapi tetap menerapkan 3M (menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker).

Pelaksanaan sosialisasi terlampir dalam gambar 1.

Gambar 1. Sosialisasi Pencegahan Penyebaran Covid-19 Bersama Masyarakat.

Gambar 2. Senam Pagi Bersama Masyarakat.

Gambar 3. Pembagian Masker Untuk Masyarakat.

Kegiatan selanjutnya yaitu melakukan senam pagi bersama warga untuk meningkatkan imunitas tubuh di pagi hari. Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan untuk membangun semangat warga dalam menjalani hidup sehat di tengah pandemi ini, karena untuk melawan virus memerlukan tubuh yang sehat dan bugar. Masyarakat sangat antusias dengan diadakannya kegiatan senam pagi ini, karena memiliki kegiatan positif selain bertani. Setelah kegiatan senam, pengabdi mengadakan pembagian masker kepada masyarakat yang mengikuti senam ataupun tidak dari berbagai kalangan yang ada disekitar lapangan serbaguna RW 10 tersebut. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini, dikarenakan masyarakat Desa Cisayong khususnya di RW 10 rata-rata masih rendah pengetahuannya terhadap Covid-19. Sehingga berpengaruh pada cara masyarakat berperilaku sehari-sehari, seperti kesadaran masyarakat yang masih mengabaikan penggunaan masker, sedikitnya masyarakat yang peduli akan pentingnya mencuci tangan dan menjaga jarak.

D. PENUTUP

Kesimpulan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan melalui sosialisai pencegahan penyebaran Covid-19 melalui pelaksanaan perilaku berdamai dengan pandemi di Desa Cisayong, Tasikmalaya telah menyelesaikan pengabdian selama satu bulan, sebagai berikut:

Kegiatan sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19 mendapat respon yang positif dari masyarakat RW 10, dan ternyata masih banyak masyarakat yang bingung akan hal itu.

Kegiatan sosialisasi pemanfaatan tanaman herbal sebagai imunomodulator dalam menghadapi Covid-19, untuk menambah pengetahuan masyarakat dan agar tidak ketergantungan dalam mengonsumsi obat-obat medis.

Kegiatan senam pagi menjadikan tubuh sehat, meningkatkan semangat hidup sehat ditengah pandemi, serta masyarakat memiliki kegiatan yang positif selain bertani.

Kegiatan pembagian masker untuk meningkatkan kesadaran akan penerapan protokol kesehatan, karena masih banyak yang masih mengabaikannya.

E. UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terimakasih diberikan kepada kepala Desa Cisayong, Bapak Yudi Cayhudin S.AP, beserta perangkatnya sudah mengizinkan pengabdi untuk melaksanakan KKN di Desa Cisayong ini. Tak lupa juga untuk Ibu RW 10 Hj. Apong yang telah bersedia menyediakan tempat dan fasilitasnya untuk pengabdi KKN tinggal selama satu bulan yang sudah disediakan. Terakhir untuk dosen pembimbing yang telah membimbing kami sampai akhir kegiatan KKN dan Mahasiswa KKN yang telah berkerja sama.

F. DAFTAR PUSTAKA

Fathoni, M. N. (2020). Edukasi Tentang Covid-19 Serta Pemanfaatan Tanaman Herbal pada Pedagang Jamu Keliling Di Desa Tanjungsari. J. Masyarakat (Journal Public Serv), 4, 479-485. doi:10.20473/jlm.v4i2.2020.479-485

La Rakhmat Wabula, Wabula, L. R., & Umamity, S. (2021, Oktober 5). Sosialisasi Covid-19 dan Pemanfaatan Tanaman Herbal Sebagai Upaya Pemeliharaan Kesehatan Tubuh Di Masa Pandemi Covid-19 Di Desa Tehoru Kabupaten Maluku Tengah . Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia (JPMI), 1, 232-237. doi:http://doi.org/10.52436/1.jpmi.34

RI, K. (202). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease. Journal Pendidik Mat, 1-214. doi:10.33654/math.v4i0.299

Suryani, N. L. (2021). Covid-19 & New Normal (L). Serang Banten: DESANTA MULIAVISITAMA.

Wabula, L. R., Lihi, M., & Sely, M. D. (2021). Sosialisasi Manfaat dan Pembuatan Hand Sanitizer Daun SirihSebagai Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 di Desa Tehoru Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia (JPMI), Vol. 1, 189-194. doi:https://doi.org/10.52436/1.jpmi.35

Wijaya, D. P., Untari, B., & Agustiarini, V. (2020, September). Sosialisasi Upaya Peningkatan Imunitas Tubuh dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai Minuman Kesehatan pada Masa Pandemi Covid-19 di Desa Pulau Semambu Inderlaya. Journal Pengabdi Sriwij, 1192-1197. Dipetik Agustus 2021

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-12-31

Cara Mengutip

Fauzi, A. ., Mutiara Kusuma , L. ., Rifky Irfany , M. ., Rachmawan , N. ., Nabila Maulani, R. ., & Widiawati. (2021). Sosialisasi Pencegahan Penyebaran Covid-19 Melalui Pelaksanaan Perilaku Berdamai dengan Pandemi di Desa Cisayong, Tasikmalaya. PROCEEDINGS UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG, 1(35), 1–8. Diambil dari https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/proceedings/article/view/541

Terbitan

Bagian

Articles