Pelatihan Dakwah Metode Ice Breaking bagi Santri DTA Darul Falah Desa Kemang dalam Persiapan Porsadin
Kata Kunci:
Dakwah, DTA Darul Falah, Pelatihan Dakwah, Metode Ice Breaking, PorsadinAbstrak
Kurangnya tenaga pengajar dan minimnya keahlian para pengajar dalam bidang dakwah, seringkali membuat DTA Darul Falah terpaksa tidak mendelegasikan Santrinya dalam bidang lomba dakwah saat dilaksanakan PORSADIN (Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah). Analisis masalah ini merupakan hasil dari refleksi sosial yang telah dilakukan bersama pengurus DTA Darul Falah. Hasil kesepakatan dengan pengurus DTA Darul Falah setelah dilakukan refleksi sosial adalah mengadakan pelatihan dakwah untuk persiapan PORSADIN. Pelatihan dakwah dengan menggunakan metode ice breaking ini dikhususkan bagi Santri kelas empat, lima dan enam DTA Darul Falah dan kegiatan dilakukan secara face to face yang bertempat di gedung Madrasah DTA Darul Falah. Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dakwah Santri dalam persiapan menjelang PORSADIN. Kegiatan ini dilakukan selama tiga minggu dan melalui tiga tahapan yaitu pre-test, pemberian materi dan post-test berupa latihan dan evaluasi yang diwujudkan dalam perlombaan dakwah tingkat DTA Darul Falah. Hasil dari pelatihan ini menunjukkan adanya perubahan kognitif, afektif dan psikomotorik dari Santri yang telah mengikuti pelatihan dakwah. Dalam aspek kognitif, adanya kemampuan Santri dalam hafalan dan ingatan dari materi dakwah yang telah diberikan. Sementara dalam aspek afektif, munculnya perasaan dan minat Santri untuk lebih berani tampil dan percaya diri di khalayak umum. Sedangkan dalam aspek psikomotorik, munculnya skill dan bakat Santri dalam berdakwah. Secara keseluruhan pelatihan dakwah ini berjalan dengan lancar, namun keterampilan dakwah Santri ini masih perlu ditingkatkan, mengingat masih terdapat beberapa Santri yang belum terampil membaca.
Referensi
Abi, R. Hidayat. 2018. 100 Ice Breaker For Teaching. Bogor : Guepedia.
Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :PT Ineka Cipta.
Darmadi, Hamid. 2015. Tugas, Peran, Kompetensi, dan Tanggung Jawab Menjadi Guru Profesional. Jurnal Edukasi, 13 (2).
Fatirul, A. Noor. Walujo, D. Adi. 2020. Belajar dan Pembelajaran (Hasil Kajian Penelitian dan Pengembangan) Model Pengembangan Pembelajaran Blended Learning Berbasis Strategi Problem Based Learning. Surabaya : Scopindo Media Pustaka.
Kusnawan, Aep. 2008. Manajemen Pelaksanaan Pelatihan Dakwah. Jurnal Ilmu Dakwah, 4 (120).
Kusnawan, Aep. 2009. Manajemen Pelatihan Dakwah. Jakarta : Rineka Cipta.
Lestari, M. Royka. 2018. Kegiatan Bimbingan Khitobah dalam Membentuk Rasa Percaya Diri Santri di Pondok pesantren Walisongo Kotabumi. UIN Raden Intan Lampung.
Notoatmodjo, Soekidjo. 1992. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta.
Nurkamilah, D. Kusnawan, Aep. Sa’diah,Dewi.2019. Penerapan Manajemen Diklat Dakwah dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya manusia Mahasiswa dan Pondok Pesantren. Jurnal Manajemen Dakwah, 4 (3).
Pianda, Didi. 2018. Kinerja Guru. Sukabumi : CV Jejak.
Saputra, Wahidin. 2011. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Surya, Hendra. 2014. Cara Luar Biasa Membuat “PEDE” (Percaya Diri) Anak : Hendra Surya.
Syafaruddin. Amelia, D. Nadira. Saleh, M. Siahan. 2020. Pelatihan Da’i Muda Sumut. Jurnal Abdi Mas Adzkia, 1 (1).
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Ani Yulistiani
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.