Rengkong: Simbol Solidaritas Sosial Masyarakat Petani di Desa Citorek Tengah
Kata Kunci:
Rengkong, Solidaritas sosial, KesejahteraanAbstrak
Krisis solidaritas sosial masyarakat semakin menggurita. Tidak demikian dengan solidaritas masyarakat petani Citorek Tengah yang terus diasah dalam perspektif tradisi leluhur dan kebersamaan melalui Rengkong. Tradisi Rengkong merupakan wujud kesadaran kolektif masyarakat Citorek Tengah dalam mengungkapkan syukur sebagai kearifan lokal, untuk menjaga keharmonisan, tolong-menolong, kepekaan dan kolektifitas, serta solidaritas masyarakat. Tujuan dari pengabdian ini dalam rangka ikut menguatkan dan mentransformasikan nilai-nilai solidaritas sosial yang terkandung dalam tradisi Rengkong. Metode yang digunakan adalah pendekatan partisipatif, internalisasi, dan peleburan diri dalam melestarikan tradisi Rengkong. Adapun temuan yang dapat kami kemukakan bahwa tradisi Rengkong merupakan tradisi turun-temurun dari leluhur Citorek Tengah, setiap tahun pada musim panen. Disamping itu, bahwa Rengkong bukan sekadar tradisi berbasis kepercayaan, melainkan benar-benar menjadi perekat kebersamaan dan keharmonisan dalam melangsungkan perekonomian dan kesejahteraan hidup masyarakat Citorek tengah dari hasil tani.
Referensi
Apriani, Nita., Hidayat, Yusuf., & Azkia, Laila. 2021. Solidaritas sosial dalam tradisi nganyuh mu’au dikalangan petani padi masyarakat Dayak Ma’anyan di Desa Matarah Kecamatan Dusun Timur Kabupaten Barito Timur. Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi, Vol. 3(1).
Bantenhejo.com. (2020, 19 Agustus). Festival Rengkong: Bukti Eksistensi Masyarakat Adat Kasepuhan Citorek Menjaga Dan Melestarikan Budaya. Diakses pada 8 September 2021, dari https://www.bantenhejo.com/2020/08/19/festival-rengkong-bukti-eksistensi-masyarakat-adat-kasepuhan-citorek-menjaga-dan-melestarikan-budaya/
Depdiknas. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Depi, Desak Putu., Juhaepa., & Supiyah, Ratna. 2021. Solidaritas sosial masyarakat suku Bali dalam pelaksanaan upacara ngaben. SOCIETAL: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, Vol. 8(1).
Fratiwi, Dea Monika. 2017. “Solidaritas sosial petani padi masyarakat Bone-bone Kabupaten Luwu Utara”. Skripsi. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar
George Ritzer, “Teori Sosiologi dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Post Modern”, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012), 145
Hidayat, Rahmat. 2016. “Solidaritas sosial masyarakat petani di Kelurahan Bontolerung Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa”. Skripsi. Makassar: UIN Alauddin
Indonesia Karya. Rengkong, Kesenian Tradisional yang Lahir dari Budaya Agraris. Diakses pada 2 September 2021 https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/rengkong-kesenian-tradisional-yang-lahir-dari-budaya-agraris/
Lubis, Abduh, M. 2017. Budaya dan Solidaritas Sosial Dalam Kerukunan Umat Beragama. Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama dan Perubahan Sosial. Vol. 11(02)
Putra, Mandala, Adi, Bahtiar; dan Upe Ambo. 2018. Eksistensi Kebudayaan Tolong Menolong (Kaseise) Sebagai Bentuk Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Muna. Jurnal Neo Societal. Vo.l 03(02).
Redaksi. (17 Agustus 2020). Dinas Pariwisata Lebak Akan Jadikan Budaya Rengkong Citorek Event Tahunan. Diakses pada 2 September 2021, dari https://patroli.co/2020/08/17/dinas-pariwisata-lebak-akan-jadikan-budaya-rengkong-citorek-event-tahunan/
Saeful, R, Dadan, Achidiani, Yani; dan Abdullah, Alia, Nur. 2019. Bentuk Solidaritas Masyarakat Nelayan. Jurnal FamilyEdu, Vol. 5(02).
Sartini. 2012. Nilai-nilai kearifan lokal pada hubungan antara mitos Dewi Sri dan eksistensi seni tradisional di Indonesia. Diakses pada 13 september 2021, dari
https://repository.ugm.ac.id/96950/1/lapen%20mitos-mitos%20dewi%20sri.pdf
Tanahkita.id. (2017). Masyarakat Adat Kasepuhan Citorek Vs Taman Nasional Gunung Halimun Salak Tengah. Diakses pada 2 september 2021, dari https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:FmY9dTpT-bAJ:https://tanahkita.id/data/konflik/detil/VFlKWEJsbGxVYjA+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id
warisanbudaya.kemdikbud.go.id. (2010, 01 Januari). Rengkong. Diakses pada 8 September 2021, dari https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=492