Nangela Sehat Bersama Arsa Ananta dan Fun Terapis
Kata Kunci:
budaya, kesenian, sisingaanAbstrak
Kesehatan adalah salah satu aspek paling berharga dalam kehidupan manusia. Seiring dengan kemajuan zaman, tantangan dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental semakin kompleks. Namun, di tengah beragam tantangan tersebut, muncul inisiatif yang terangkum dalam program "Nangela Sehat Bersama Arsa Ananta dan Fun Terapis." Program ini menggabungkan upaya dari dua entitas, yaitu Arsa Ananta berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan Fun Terapis, sekelompok terapis yang menjalankan terapi alternatif untuk mencapai keseimbangan tubuh dan pikiran. Artikel ini juga bertujuan untuk mengilustrasikan pentingnya peran berbagai pihak dalam menjembatani kesenjangan akses terhadap perawatan kesehatan dan menginspirasi pembaca untuk mempertimbangkan pendekatan yang beragam dalam upaya mencapai kesejahteraan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dan masyarakat mereka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terapi alternatif atau praktik penyembuhan seperti Aculectric dan Teori Pipa adalah pendekatan yang dapat digunakan untuk mempengaruhi aliran energi dalam tubuh atau untuk meredakan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Referensi
Dove, M. R. (1985). Peranan kebudayaan tradisional Indonesia dalam modernisasi.
Setiawan, I. (2013). Strategi Kolaborasi dalam Seni Pertunjukan Tradisional di Kabupaten
Subang. Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research, 5(2), 294-310.
Rachmawaty, E. I. (2013). Nilai Estetika dalam Sisingaan di Kabupaten Subang. Patanjala:
Journal of Historical and Cultural Research, 5(3), 489-502.
Irhandayaningsih, A. (2018). Pelestarian kesenian tradisional sebagai upaya dalam
menumbuhkan kecintaan budaya lokal di masyarakat Jurang Blimbing
Tembalang. Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi, 2(1), 19-27.
http://www.dotgo.id/2018/05/arak-arakan-dan-mamanukan-budaya.html
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Al Fadillah Walduda'ini, Mochammad Farhan Nawawi, Novalda Zaenal , Efrin Firmansyah
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.