Optimalisasi Peran MDT Melalui Seni Qasidah Terhadap Anak-Anak Kampung Selaawi Desa Wangunsari
Kata Kunci:
Optimalisasi Pean MDT, Seni Qasidah, Pendidikan Anak-AnakAbstrak
Pendidikan anak-anak di daerah pedesaan seperti Kampung Selaawi, Desa Wangunsari, merupakan salah satu tantangan utama dalam upaya pembangunan berkelanjutan. Musyawarah Desa Terpadu (MDT) adalah forum partisipasi masyarakat yang potensial untuk memperbaiki pendidikan di desa-desa seperti ini. Namun, perlu inovasi dan pendekatan yang berbeda untuk mengoptimalkan peran MDT dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak.Seni Qasidah, yang memiliki akar dalam budaya lokal, muncul sebagai alat yang potensial untuk pendidikan anak-anak secara informal. Dalam penelitian ini, kami menjelajahi bagaimana seni Qasidah dapat digunakan untuk mengoptimalkan peran MDT dalam meningkatkan pendidikan anak-anak di Kampung Selaawi, Desa Wangunsari. Kami menganalisis pendekatan inovatif yang telah diterapkan dalam penggunaan seni Qasidah sebagai alat untuk memotivasi dan memberdayakan anak-anak dalam proses pembelajaran.Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi seni Qasidah dalam menciptakan iklim pendidikan yang lebih kreatif dan partisipatif di tingkat desa. Kami juga mengidentifikasi hambatan dan tantangan dalam implementasi program ini serta mencari solusi untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seni Qasidah dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi anak-anak dalam pendidikan di tingkat desa. Selain itu, kami mengidentifikasi beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan peran MDT dalam mendukung program ini. Penelitian ini memberikan pandangan yang lebih dalam tentang bagaimana seni Qasidah dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan pendidikan anak-anak di tingkat desa, serta bagaimana MDT dapat memainkan peran yang lebih efektif dalam upaya ini. Diharapkan hasil ini dapat memberikan kontribusi positif untuk pembangunan pendidikan anak-anak dan masyarakat di Kampung Selaawi, Desa Wangunsari, serta memberikan inspirasi bagi upaya serupa di daerah-daerah lain.
Referensi
Nabilah, Ghina Aidah. “Pengaruh Efektivitas Metode Fun Learning Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Kelas IV Di SD Islam Nurul Jihad.” Tatsqifiy: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 2, no. 2 (2021): 149–57. https://doi.org/10.30997/tjpba.v2i2.4286.
Husna, Vinny Nabila. “Implementasi Program Pengembangan Potensi Anak Di Madrasah Diniyah Takmiliyah Al-Hikmah Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung.” Prosiding Pendidikan Agama Islam 7, no. 2 (2021): 128–33.
Rachman, Fathor, and Ach Maimun. “Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Sebagai Pusat Pengetahuan Agama Masyarakat Pedesaan (Studi Tentang Peran MDT Di Desa Gapura Timur Gapura Sumenep) Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) As Relegious Knowledge Institution Of Villager (A Study About The Role Of,” n.d. http://www.nu.or.id/page.php?lang=id&menu=news.
Adib, Noblana, Iain Syaikh, Abdurrahman Siddik, and Bangka Belitung. “Kebijakan Tentang Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam Non-Formal: Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) TAHUN 2011-2015.” Jurnal Ilmiah Sustainable. Vol. 2, 2019.
Hamzah, Syeh Hawib. Aspek Pengembangan Peserta Didik (Kognitif, Afektif, Psikomotorik). IAIN Samarinda: Dinamika Ilmu, 2012.
Husna, Ridhatul, Muhammad Zalnur, and Fakultas Tarbiyah. “Pendidikan Diniyah: Dinamika TPQ-TQA Dan MDT (Awu) Dan Sejenisnya Dalam Pengembangan Pendidikan Islam Di Indonesia” 3 (2022): 23–31. https://doi.org/10.24036/kwkib.vxix.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Muhammad Fachrijal Azka Alghifari, Rini Tri Wahyuni, Tesya Nurcahyani
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.