Tradisi Bubur Syura Dalam Perayaan 10 Muharam Di Dusun Babakan Kepuh, Desa Bongas
Kata Kunci:
Muharram, Tradisi, Bubur Suro, SisdamasAbstrak
Muharram adalah bulan pertama dalam penanggalan hijriah dan merupakan tahun baru dalam Agama Islam. Muharam dengan demikian merupakan momentum sejarah, karena berbagai peristiwa penting dalam proses sejarah terakumulasi dalam bulan itu. Dalam perayaan bulan Muharam di Kabupaten Subang salah satunya adalah pembuatan bubur Syura. Bubur Syura bagi sebagian masyarakat Jawa merupakan hidangan untuk memperingati hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Suro dan bersamaan dengan 1 Muharam, akan tetapi di Dusun Babakan Kepuh menghidangkan bubur syura pada 10 muharam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna tradisi bubur syura pada perayaan 10 Muharam di dusun Babakan Kepuh Desa Bongas. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penulis menggunakan metode penelitian pengabdian berbasis pemberdayaan masyarakat (Sisdamas) dengan tahapan Siklus I sampai Siklus IV. Dan menggunakan metode deskriptif untuk menganalisis data yang diperoleh melalui obervasi dan wawancara untuk menjelaskan, mengklasifikasikan dan menginterpretasikan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna tradisi bubur syura pada perayaan 10 Muharam di dusun Babakan Kepuh Desa Bongas mempunyai makna penting dalam kehidupan sehari-hari. Dimana solidaritas dan kebersamaan sesama warga nampak jelas tergambar dalam tradisi yang bersifat kolektif ini. Situasi guyub rukun ini tentunya menciptakan harmonisnya relasi di antara warga sekaligus menekan munculnya ketegangan sosial di masyarakat.
Referensi
Andriyani, A., Hanifah, D. R., Reviani, F., & Nauval, M. F. (2021). Tradisi Gugur Gunung di Desa Kadubelang Kecamatan Mekarjaya. Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 1 (70), 161. https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/proceedings/article/view/989
Juniati. (2018). Makna Tradisi Perayaan 1 Muharram Hijriah Di Desa Kenanga Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Belitung (Pendekatan Semantik). Universitas Muhammadiyah Makassar.
Rosadi, M., Mumfangati, T., & Nursugiharti, T. (2023). Tradisi Bubur Suro di Masa Pandemi: Prosesi dan Maknanya bagi Masyarakat Desa Nagarawangi. Prosiding Konferensi Berbahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI, 93–102. https://proceeding.unindra.ac.id/index.php/kibar/article/view/6303
Rosyid, M. (2020). Makna Bubur Sura Dalam Tradisi Buka Luwur Makam Sunan Kudus Prespektif Budaya. Sosial Budaya, 17 (1), 73–82. http://dx.doi.org/10.24014/sb.v17i1.9535
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Sapriadi Tumangger, Arif Budiman, Neng Nova, Rovina Lusi Maroah
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.