Pembuatan Hand Sanitizer Otomatis Sebagai Upaya Pencegahan Covid-19 Dan Peningkatan Kesadaran Masyarakat Kampung Leuwiliang Terhadap Kesehatan di Masa Pandemi

Abstract

Telah dilakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis pemberdayaan masyarakat (SISDAMAS) yang dilaksanakan di kampung Leuwiliang RW 07, desa Tanjung Wangi, kecamatan Cicalengka, kabupaten Bandung. Desa Tanjung Wangi merupakan desa yang sangat asri, dikelilingi oleh gunung – gunung dengan hutan yang rimbun dengan kondisi alam yang masih sejuk, sehingga dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai sumber mata pencaharian salah satunya dengan membangun objek wisata alam sederhana bernama Taman Buruan Masigit Kareumbi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah. Dengan meninjau bahwa pada saat ini masih dalam kondisi pandemi maka perlu dilakukan suatu langkah untuk melakukan protokol khusus untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19 khususnya di tempat wisata tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan membersihkan tangan secara teratur dengan menggunakan sabun atau handsanitizer, maka muncul inisiatif untuk membuat alat Hand sanitizer otomatis dibuat menggunakan IR sensor (infrared sensor) dengan prinsip kerja secara umum adalah ketika ada benda yang terdeteksi (dalam hal ini telapak tangan), maka alat akan aktif dan mengeluarkan cairan hand sanitizer secara otomatis, sehingga pengguna tidak perlu menyentuh botol hand sanitizer. Adapun metode pelaksanaan KKN-DR SISDAMAS di kampung Leuwiliang RW 07 ini secara umum dilakukan dengan cara observasi lapangan dan pelaksanaan program. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi fungsi kerja alat hand sanitizer otomatis berbasis IR obstacle sensor ini. Diantaranya adalah kondisi cahaya lingkungan sekitar sensor, jarak sensor terhadap objek, dan sensitivitas sensor yang terlalu tinggi, sehingga perlu adanya perbaikan sistem pada alat ini.