Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Pendekatan Emosional Membentuk Karakter Anak di Desa Padaasih Pada Masa Pandemi

Authors

  • Alifsya Salam Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Farhan Ibadurrohman Attarbany Perbandingan Madzhab dan Hukum, Fakultas Hukum dan Syari’ah, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Muh. Adistira M.H Hukum Keluarga, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
  • M. Robbi M.A Tasawuf Psikoterapi, Fakultas Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Siti Aisyah Muamalah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
  • Toneng Listiani Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Keywords:

Emosional, interpersonal, mutu, pendidikan, pendampingan

Abstract

Pendidikan merupakan rancangan materi dari segala aspek yang meliputi keserasian gabungan wujud kepribadian diri, karakteristik dan kualitas individual sumber daya manusia tersebut. Guru sebagai pengajar memiliki wewenang dan kewajiban yang absolut dalam memberikan kenyamanan kepada anak didik sebagaimana guru memberikan pelayanan pendidikan yang menyeluruh dan mengayomi segala pola kebijaksanaan sifat seorang guru seutuhnya. Karakteristik seorang anak didik terlihat dari cerminan pendidik maupun ajaran yang diterapkan anak didik dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan intensif guru dan anak didik tersebut cukup dipandang layaknya bimbingan konseling yang melibatkan komunikasi interaktif dan interpersonal dalam membuka persoalan yang dihadapi anak didik menghadapi permasalahan sosial ruang lingkup sekolah maupun ruang lingkup masyarakat. Pendekatan inilah yang disebut dengan pendekatan emosional yang menitikberatkan pada komunikasi dan refleksi pengajar atas materi yang disampaikan melalui cerita juga pesan yang disampaikan. Guru sebagai penyaji materi mengarahkan dan mengajak secara interaktif dengan titik tumpu pengendalian anak didik melalui sugesti interaksi antar anak didik. Pengolahan interaksi diatur melalui tutur kata manipulatif dan sugestif sehingga menciptakan situasi kondusif yang memberikan kedamaian hati bagi anak didik. Komponen dalam sisi pendekatan yang terfokus pada sisi mental anak didik adalah salah satu pemenuhan mutu yang dinilai setingkats dengan pemberian fasilitas belajar mengajar pada infrastruktur media pengajar. Relasi interpersonal yang menghubungkan anak didik dengan pengajar merupakan bagian terpenting dalam mengenal faktor psikologis seseorang melalui karakteristik anak didik tersebut. Kegiatan tersebut dapat menumbuhkan kembali motivasi belajar anak didik selama pendemi berlangsung. Sebab kekurangan bukanlah masalah, tetapi kekurangan harus tetap memilih solusi terbesar dalam kegiatan belajar anak didik.

References

Chebii, R., Wachanga, S., & Kiboss, J. (2012). Effects of science process skills mastery learning approach on students’ acquisition of selected chemistry practical skills in school. Creative Education, 3(08), 1291.

Teheran, F. (2019). Peran Orang Tua Dalam Pendampingan Anak Ketika Menonton Televisi (Studi Di TK Nurul Ilmi Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya), (Desertasi Doktor), (Universitas Siliwangi).

Purwanti, E. (2013). Penggunaan Pendekatan Emosional Dalam Penanaman Nilai-Nilai Akhlak Di SD Muhammadiyah Karang Bendo Banguntapan Bantul Yogyakarta (Skripsi Sarjana), Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Diakses dari https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11545/.

Zeidan, A. H., & Jayosi, M. R. (2015). Science Process Skills and Attitudes toward Science among Palestinian Secondary School Students. World journal of Education, 5(1), 13-24.

Aziz, A. (2015). Peningkatan mutu pendidikan. Jurnal Studi Islam, 10(2), 1.

Arcaro, Jerome S. (1995). Quality in Education : An Implementation Handbook. (Terj.) Yosal Iriantara (2006). Pendidikan Berbasis Mutu. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

De Vito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antarmanusia, (A. Maulana, Terjemahan). Jakarta : Profesional Books.

Anggraeni, D. (2011). Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sekaran 01 Semarang. Jurnal Kependidikan Dasar, 1(2), 194–205.

Goleman, Daniel. 2009. Kecerdasan Emosional : Mengapa EI lebih penting daripada IQ. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wahyuni, A. (2011). Mengasah Interpersonal Skills Mahasiswa Calon Pendidik. Jurnal PEDAGOGIA, 1(1), 2.

Sardiman, A. M. (2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Downloads

Published

2022-02-09

How to Cite

Salam, A., Attarbany, F. I., Adistira M.H , M. ., M.A, M. R. ., Aisyah , S. ., & Listiani, T. . (2022). Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Pendekatan Emosional Membentuk Karakter Anak di Desa Padaasih Pada Masa Pandemi. PROCEEDINGS UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG, 1(57), 33–45. Retrieved from https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/proceedings/article/view/925

Issue

Section

Articles