SEX EDUCATION: MEMBANGUN SELF-CONCEPT REMAJA MASJID NURUL IMAN DESA LEMAHMULYA SEBAGAI BEKAL MENJALANI MASA REMAJA

Penulis

  • Destiani Putri Utami Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
  • Fahrani Restu Arundini Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
  • Imam Asyraaf Al Fakhri Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

Kata Kunci:

sex education, self-concept, remaja

Abstrak

Latar belakang Desa Lemahmulya sebagai desa pemekaran menjadikan mayoritas masyarakatnya saat ini masih berstatus terbelakang. Hal tersebut menjadikan kasus pernikahan dini serta kenakalan remaja saat ini masih marak terjadi di Desa Lemahmulya. Kegiatan penyuluhan ini bertujuannya untuk memberikan pemahaman dan pembelajaran yang bersifat komprehensif dan progresif kepada para remaja masjid Nurul Iman di Desa Lemahmulya, Majalaya sebagai bekal menjalani masa remaja di tengah era distrupsi dan maraknya pergaulan bebas di lingkungan sekitar. Metodologi pengabdian dilakukan dengan mengadopsi langkah-langkah pengabdian berbasis pemberdayaan masyarakat (Sisdamas) yang ditempuh melalui wawancara dan observasi langsung di lapangan yang kemudian dijabarkan secara deskriptif. Adapun hasil dari kegiatan penyuluhan terkait self-concept dan sex education, antara lain: Pertama, remaja Masjid Nurul Iman di Desa Lemahmulya mendapatkan pengetahuan yang cukup mengenai pendidikan seksual. Kedua, Para remaja Masjid Nurul Iman mampu menghindarkan dirinya dari perilaku seksual negatif beserta dengan dampak-dampak buruknya. Ketiga, remaja Masjid Nurul Iman memiliki kemampuan untuk menemukan dan menyelesaikan masalah, inisiatif, empati, dan efikasi diri. Keempat, memiliki keinginan dan tujuan untuk mempersiapkan masa depan yang baik.

Referensi

Afandi, M., Chamalah, E., & Wardani, O. P. (2013). Model Dan Metode Pembelajaran Di Sekolah. In Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan (KDT) (Vol. 392, Issue 2). https://doi.org/10.1007/s00423-006-0143-4

Asri, D. N. (2021). Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya konsep diri remaja ( studi kualitatif pada siswa SMPN 6 Kota Madiun ). Jurnal Konseling Gusjigang, 6(1), 1–11.

Batubara, J. R. (2016). Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Sari Pediatri, 12(1), 21. https://doi.org/10.14238/sp12.1.2010.21-9

Bosacki, S., Bialecka-Pikul, M., & Szpak, M. (2015). The adolescent mind in school: Theory of mind and self-concept in Canadian and Polish youth. International Journal of Adolescence and Youth, 20(4), 457–469. https://doi.org/10.1080/02673843.2013.804423

PPA, K. (2020). Stop perkawinan anak, kita mulai sekarang. In Kementrian PPA.

Rasyid, Moh. (2007). Pendidikan Seks, Mengubah Seks Abnormal Menuju Seks yang Lebih Bermoral. Semarang: RaSAI

Rinta, Leafio. (2015). Pendidikan Seksual Dalam Membentuk Perilaku Seksual Positif Pada Remaja Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Psikologi Remaja, Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 21, No. 3

Roqib, Moh. (2008). Pendidikan Seks pada Anak Usia Dini. Jurnal INSANIA, Vol. 13, No. 2

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sumartini, T. S. (2015). Mengembangkan self concept siswa melalui model pembelajaran concept attainment. Mosharafa (Jurnal Pendidikan Matematika), 4(2), 48–58.

UNICEF. (2019). Supporting girls to thrive studi kondisi awal dengan metode campuran.

Widiarti, P. W. (2017). Konsep Diri (Self Concept) Dan Komunikasi Interpersonal Dalam Pendampingan Pada Siswa Smp Se Kota Yogyakarta. Informasi, 47(1), 135. https://doi.org/10.21831/informasi.v47i1.15035

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-01-28

Cara Mengutip

Utami, D. P. ., Arundini, F. R., & Al Fakhri, I. A. (2022). SEX EDUCATION: MEMBANGUN SELF-CONCEPT REMAJA MASJID NURUL IMAN DESA LEMAHMULYA SEBAGAI BEKAL MENJALANI MASA REMAJA . PROCEEDINGS UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG, 1(4), 81–94. Diambil dari https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/proceedings/article/view/727

Terbitan

Bagian

Articles