Penguatan Moderasi Beragama Sebagai Pondasi Masyarakat Toleransi di Desa Urut Sewu Boyolali
Keywords:
Moderasi Beragama, Toleransi, Masyarakat Beragama dan Dialog Antar AgamaAbstract
Penguatan moderasi beragama telah menjadi aspek kunci dalam membangun Masyarakat yang toleran dan harmonis di era komtemporer. Mahasiswa KKN Kolaboratif moderasi beragama melakukan upaya melalui program-program yang dapat menguatkan toleransi antar umat beragama di Desa Urutsewu seperti mengadakan seminar moderasi beragama dan do’a lintas agama di pagelaran seni budaya serta turut hadir dalam kegiatan keagamaan guna mempersatukan dan memperkuat tolerasi masyarakat yang multicultural. Hal ini merupakan peran penting moderasi beragama sebagai pondasi masyarakat toleransi. Moderasi beragama mengacu pada pendekatan agama yang seimbang, menghormati perbedaan, dan mendorong dialog antaragama. Konsep ini berperan dalam meredakan konflik berbasis agama, mencegah radikalisasi, dan mempromosikan keragaman sebagai kekayaan budaya. Menggunakan metode pendekatan pemberdayaan masyarakat dengan toleransi dibangun di atas landasan moderasi beragama yang kuat. Sehingga individu dan kelompok-kelompok agama mampu memahami perbedaan mereka dengan sikap terbuka, serta mampu menciptakan iklim sosial yang mempromosikan saling pengertian dan menghormati. Hal ini juga membantu mengurangi ketegangan sosial yang seringkali muncul akibat perbedaan kepercayaan. Dalam menghadapi tantangan global seperti ekstremisme dan konflik antaragama, penguatan moderasi beragama menjadi semakin mendesak. Masyarakat toleransi yang didasarkan pada moderasi beragama memiliki potensi untuk mengatasi konflik, mempromosikan harmoni, dan menciptakan dunia yang lebih damai. Oleh karena itu, upaya untuk memperkuat moderasi beragama harus terus didorong sebagai pondasi penting bagi masyarakat toleransi di masa depan.
References
Abdul Rahim Yunus, T. H. (2020). The state policy epistemology related to religious moderation: A comparative study of Indonesia and Australia. Jurnal Penelitian Hukum dan Pendidikan, 1065-1974.
Abror, M. (2020). Moderasi Beragama Dalam Bingkai Toleransi: Kajian Islam dan keberagaman. Jurnal Pemikiran Islam , 2723-4894.
Ach Badri Amien, S. R. (2022). Resistensi Budaya Tahlilan pada Masyarakat Pragaan Daya: Kajian Living Hadis. Jurnal Riset Agama, 231-243.
Ahmad Mas’ari, S. (2017). Tradisi Tahlilan: Potret Akulturasi Agama dan Budaya Khas Islam Nusantara. Jurnal Pemelitian Sosial dan Keagamaan, 2548-1770.
Eva Rohmatul Khusna, T. A. (2023). Penanaman Nilai Ukhuwah Islamiyah Masyarakat Melalui Kegiatan yasinan di Ngrayun-Baosan Lor. Jurnal Islamic Sclamic Community, 27-35.
kahar, a. (2020). Tradisi Membaca Yasin Dan Tahlil Untuk Orang Meninggal (Studi Analisis Qs. Al-Hasr:10 Dan Qs. Muhammad: 19. Jurnal El-Furqania, 2469-383x.
Muhammadulinnuha, M. N. (2020). Moderasi Beragama Perspektif Hasbi Ash-Shiddieqy, Hamka, Dan Quraish Shihab:Kajian Atas Tafsir An-Nur, Al-Azhar, Dan Al-Mishbah. Jurnal Suhuf, 55-76.
muhtadin. (2018). yasinan dan tahlilan dalam komunikasi islam (disampaikan pada jamaah masjid al adil-jakarta selatan). jurnal abdi moestopo, 23-29.
Ni Made Priti Puspa, H. S. (2021). Peran Parisada Hindu Dharma Indonesia (Phdi) Dalam Meningkatkan Pelestarian Kebudayaan Adat Bali Di Desa Kertabuana Kabupaten Kutai Katanegara. Jurnal Administrasi Publik, 5299-5310.
Prakoso, P. (2022). Moderasi Beragama; Praksis Kerukunan Antar Umat Beragama. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity, 45-55.
Sumarto. (2021). implementasi Program Moderasi Beragama Kementerian Agama RI. Jurnal Pendidikan Guru, 1-89.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Dudung Saputra, Dewi Anisa Rahmah, Egi Toharisman, Srikandi Dwi, Ali Maskur, Deni Miharja
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.