Tradisi Hajat Lemah Cai di Desa Cisondari Kecamatan Pasirjambu

Penulis

  • Chyntia Risdayandini UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Galuh Ratna Komala UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Ridho Firzatulloh UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Dyah Rahmi Astuti UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Kata Kunci:

Budaya, Lemah Cai, Masyarakat, Pengabdian (KKN), Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Abstrak

Pelaksanaan Hajat Lemah Cai Cisondari, sebuah acara budaya tahunan di Desa Cisondari, Kabupaten Bandung. Acara ini melibatkan pementasan seni budaya dan kegiatan sosial, serta diiringi kirab budaya untuk mengenang jasa para leluhur pendiri desa. Tujuan acara ini adalah melestarikan adat istiadat Sunda dan mengakrabkan generasi muda dengan warisan seni budaya. Acara ini menampilkan berbagai kesenian tradisional Sunda, seperti Sisingaan, tari-tarian, dan tarawangsa. Kepala Desa Cisondari, Dindin mardiana, menekankan pentingnya pelestarian adat istiadat sebagai cara untuk memajukan desa dan masyarakat. Ketua DPRD Kabupaten Bandung, H. Sugianto, memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini dan menyoroti perjalanan sejarah panjang Desa Cisondari. Generasi muda yang berpartisipasi dalam kegiatan budaya ini mendapatkan dukungan dari sesepuh dan tokoh masyarakat. Selain itu, simbol-simbol kehidupan seperti air, nasi kuning, buah-buahan, dan untaian padi digunakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Kegiatan ini memiliki implikasi penting dalam melestarikan budaya lokal dan mempererat hubungan antara generasi muda dengan warisan leluhur.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-04-25

Cara Mengutip

Risdayandini, C., Ratna Komala, G. ., Firzatulloh, R., & Rahmi Astuti, D. (2024). Tradisi Hajat Lemah Cai di Desa Cisondari Kecamatan Pasirjambu. PROCEEDINGS UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG, 4(1), 49–59. Diambil dari https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/proceedings/article/view/2471

Terbitan

Bagian

Articles