Urgensi Penerapan Protokol Kesehatan Dan Relevansi Dengan Perintah Agama (Telaah Sikap Keberagamaan Masyarakat Cicurug Di Era Covid-19)

Abstract

Dimasa pandemi Covid-19, pemerintah memberlakukan beberapa kebijakan yang dampaknya berimplikasi pada proses pembelajaran, pekerjaan, bahkan ritualitas peribadatan. Sehingga dalam pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur yang berbeda. Hal itu menuai komentar dan tanggapan dari berbagai kalangan. Fenomena pelanggaran dan sikap ketidak pedulian masyarakat terhadap kebijakan tersebut pun terjadi. Hal ini disebabkan adanya kebiasaan baru yang membuat masyarakat merasa tidak terbiasa, perasaan jenuh, kurangnya kesadaran dan kepedulian, bahkan kurangnya pengetahuan keagamaan. Pengabdian ini bertujuan untuk melaksanakan penyuluhan dan sosialisasi tentang urgensi penerapan protokol kesehatan dan relevansinya dengan perintah agama. Metode yang digunakan adalah memadukan antara penelitian dan pengabdian yang lebih bersifat partisipatif aktif terhadap kegiatan yang ada di masyarakat. Hasil pengabdian menunjukan bahwa program penyuluhan dan sosialisasi bisa digunakan sebagai langkah mitigasi. Adapun isi penyuluhan yaitu 1) Menjelaskan penafsiran QS. Al-Baqarah ayat 195 sebagai hujjah dibenarkannya penerapan protokol kesehatan. 2) Mengenalkan protokol kesehatan yang biasa dikenal dengan istilah 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Mengurangi mobiltas). 3) Mengenalkan istilah rukhshah dalam agama ketika berada dalam keadaan dharurat. 4) Memberikan pemahaman yang moderat akan sikap tawakal dalam situasi pandemi, yaitu berserah diri disertai ikhtiar yang maksimal. Pengabdian ini menyimpulkan bahwa program penyuluhan dan sosialisasi mampu memberikan kesadaran pada masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan.