Aplikasi Nilai-Nilai Tasawuf Perspektif Al-Ghazali dalam Kegiatan Belajar Mengajar (Studi Kasus di MDT Al Barokah, Cibiru Hilir, Bandung)

Abstract

Belajar atau Tolabul ‘Ilm sudah menjadi kewajiban bagi umat Islam. Namun, dalam menjalankannya seringkali mendapatkan berbagai hambatan. Hal ini sama seperti yang terjadi di MDT Al Barokah diantaranya yaitu lingkungan atau suasana yang kurang nyaman untuk belajar baik keluarga ataupun sekelilingnya, sikap kurang menghargai atau kurang mengenalnya etika sopan santun, keadaan psikologis seperti kurang adanya semangat belajar. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi beberapa problem tersebut yaitu dengan menanamkan dan mengaplikasikan nilai-nilai tasawuf, yang mana disini mengambil perspektif tasawuf imam Al Ghazali. Dimana al Ghazali berpendapat bahwa tasawuf merupakan ketulusan kepadaa Allah sebagai maha pencipta dan pergaulan baik dengan sesama manusia. Selanjutnya, hasil dari kegiatan pengabdian ini diantaranya yaitu orang tua menjadi lebih sadar dalam tugasnya untuk mendampingi dan memperhatikan perkembangan anak, murid menjadi lebih menghargai terhadap guru dan lingkungan sekitarnya, menjadi anak yang lebih memiliki sopan santun, tingkat persaudaraan atau kekeluargaan menjadi lebih meningkat, murid menjadi lebih nyaman dan merasa senang untuk belajar ataupun mengaji, tingkat hafalan atau setoran surat-surat dalam Al Qur’an menjadi lebih cepat, dan bagi sang guru penggunaan nilai-nilai tasawuf dapat menjadi sosok yang lebih sabar, ikhlas dalam pengajarannya.