Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi untuk Rekomendasi Produk UMKM
Kata Kunci:
minyak jelantah, lilin aromaterapi, kesehatan, lingkungan pemasaran digital, UMKMAbstrak
Penggunaan minyak goreng berulang kali dalam rumah tangga di RT 01 RW 07 Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, telah menjadi kebiasaan untuk menghemat pengeluaran, meskipun praktik ini berpotensi berdampak buruk terhadap kesehatan dan lingkungan. Minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat mencemari saluran air dan tanah, serta meningkatkan risiko pencemaran lingkungan dan banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai dampak negatif penggunaan dan pembuangan minyak jelantah serta memanfaatkan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi sebagai alternatif pemanfaatan limbah. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung dilaksanakan dari 28 Juli hingga 31 Agustus 2024 meliputi sosialisasi tentang dampak kesehatan dan lingkungan, pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah, serta pelatihan pemasaran digital. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap pembuatan lilin aromaterapi dan pemasaran digital. Program ini berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang dampak minyak jelantah dan memberikan keterampilan praktis dalam pembuatan lilin serta pemasaran produk secara digital. Diharapkan program ini dapat membantu mengurangi pembuangan minyak jelantah sembarangan, meningkatkan pendapatan rumah tangga, dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Rima Melati Suci, Adiani Nurul Hayati, Dian Morika Moenroe, Ilham Suyani, Fajar Rohandy
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.