Sebab Akibat Anak Putus Sekolah di Desa Sindangsari Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung
Keywords:
Faktor, Dampak, Desa Sindangsari, Putus Sekolah, Factors, Impact, Sindangsari Village, School DropoutsAbstract
Abstrak
Pendidikan merupakan hak dasar yang esensial untuk pengembangan individu dan kemajuan masyarakat. Namun, di Desa Sindangsari, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, fenomena putus sekolah menjadi masalah signifikan yang memerlukan perhatian mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penyebab dan dampak putus sekolah di desa tersebut serta memberikan solusi yang berbasis bukti. Melalui pendekatan metodologi yang mencakup observasi langsung dan interaksi dengan masyarakat, penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi putus sekolah, seperti keterbatasan finansial keluarga, pola pikir orang tua, dan kondisi sosial. Dampak putus sekolah termasuk kesulitan ekonomi, keterbatasan kesempatan kerja, dan dampak sosial serta psikologis yang luas. Hasil dari penelitian ini memberikan wawasan dan rekomendasi untuk meningkatkan kebijakan pendidikan dan mengurangi angka putus sekolah di desa-desa serupa.
References
Aristin, N. F. (2015). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap anak putus sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Bondowoso. Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi, 20(1), 4.
Bourdieu, P. (1986). The Forms of Capital. In Handbook of Theory and Research for the Sociology of Education (pp. 241-258). Greenwood.
Deci, E. L., & Ryan, R. M. (1985). Intrinsic Motivation and Self-Determination in Human Behavior. Springer US.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2023). Laporan Tahunan Pendidikan Indonesia 2023. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Larasati, A. W. (2019). Penanggulangan putus sekolah dengan pelibatan orang tua di Desa Rumpin. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 13(2), 68-78.
Madaniah, F., Mutakin, M., Nurjannah, S., Darpin, D., & Suryandari, M. (2023). Sebab Akibat Banyak Anak Di Indonesia Yang Putus Sekolah. Student Research Journal, 1(1), 418-424.
Mujiati, M., Nasir, N., & Ashari, A. (2018). Faktor-faktor penyebab siswa putus sekolah. Didaktis: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Pengetahuan, 18(3).
Oktaviani, A. P., & Soesiantoro, A. (2023). Upaya Penanganan Anak Putus Sekolah Dengan Program Kejar Paket PKBM Di Kelurahan Pucang Sewu. Eksekusi: Jurnal Ilmu Hukum Dan Administrasi Negara, 1(4), 335-344.
Pandu, K. T., Aminuyati, A., & Atmaja, T. S. (2022). Analisis Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah Jenjang Sekolah Menengah Pertama Di Desa Maju Karya Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau. Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora, 13(2), 543-550.
Rahayu, S., & Wibowo, A. (2021). Access and Equity in Education: Case Studies from Rural Indonesia. International Journal of Educational Development, 79, 102-115.
Suryadarma, D., & Jones, S. (2020). Educational Outcomes in Rural Indonesia: Evidence from a National Survey. Journal of Asian Studies, 79(3), 581-603.
UNICEF. (2015). The State of the World's Children 2015: Reimagine the future.
Weber, M. (1946). From Max Weber: Essays in Sociology. Edited by H. H. Gerth and C. Wright Mills. New York: Oxford University Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Annisa Dwi Rahmawati, Habib Riyadhi Aji Syafana, Muhamad Rozi Najmulhaq, Sabrina Balqis Siroj, Tasya Happy Putriyatanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.