Strategi Bimbingan Belajar dan Pengenalan Teknologi Informasi dalam Menghadapi Pendidikan di Masa Pandemi

Abstract

Pendidikan menjadi salah satu sektor yang terdampak oleh adanya pandemi. Proses pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan secara daring membuat guru tidak dapat mengontrol sepenuhnya kemampuan peserta didik. Salah satu permasalahan yang timbul adalah kurangnya kemampuan siswa dalam membaca, menulis, dan berhitung (calistung). Calistung merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh siswa untuk dapat menempuh pendidikan ke tahap selanjutnya. Oleh karena itu, kemampuan calistung harus ditingkatkan. Dalam upaya untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu dilaksanakan bimbingan belajar calistung baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Selain itu, di era sekarang ini Ilmu Teknologi (IT) semakin mengalami perkembangan. Ilmu Teknologi digunakan hampir di semua sektor kehidupan, salah satunya di sektor pendidikan. Keadaan sekolah di pedesaan membuat sarana prasarana teknologi di sekolah masih kurang, karenanya banyak siswa yang tidak bisa bahkan belum mengenal alat teknologi. Padahal, saat ini siswa Sekolah Dasar kelas V akan menghadapi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dengan sistem Computer Based Test (CBT) Maka, perlu dilakukan pelatihan terkait pengenalan dan penggunaan alat-alat teknologi agar siswa dapat lebih siap dalam menghadapi AKM dan terbiasa dengan alat teknologi. Berdasarkan hasil bimbingan pembelajaran calistung dengan metode bernyanyi diselingi permainan membuat siswa lebih termotivasi untuk menerima pembelajaran, terlihat peningkatan perkembangan kemampuan siswa dalam membaca, menulis, dan berhitung dengan persentase peningkatan sebesar 35% dengan kriteria siswa bisa menggabungkan 2 - 3 huruf serta penggalan kata menjadi kata sederhana serta setelah dilaksanakannya pengenalan dan pelatihan membuat siswa bisa mengenal alat teknologi dan dapat mengoperasikan laptop khususnya yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. Supporting pemahaman pengenalan IT,  diharapkan nantinya siswa lebih siap dalam mengahadapi pembelajaran dimasa mendatang. Setelah pelaksanaan pelatihan, siswa mengalami peningkatan yang sangat pesat dalam pengoperasian laptop, persentase peningkatan kemampuan IT siswa sekitar 65%