Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Di Masa Transisi Covid-19 Melalui Bank Sampah (Studi Kasus Kampung Pasar awi, Desa. Sukajaya, Kecamatan. Sukaresmi, Kabupaten. Garut)

Abstract

Perubahan cara pandang masyarakat terhadap sampah masih sangat perlu ditingkatkan dan dilakukan secara berkelanjutan. Pentingnya edukasi kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah dengan menerapkan metode 4R (Reduce, Reuse, Recycle dan Replant) dapat membantu menyelesaikan permasalahan sampah melalui pengelolaan sampah sejak dari sumbernya. Bank sampah merupakan sebuah alternatif dalam pengelolaan sampah yang dicanangkan oleh kementerian Lingkungan Hidup untuk mengatasi permasalahan sampah di masyarakat. Program Bank Sampah yang diintegrasikan dilaksanakan di Desa Sukajaya, kecamatan Sukaresmi, kabupaten Garut. Pada dasarnya bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering yang kemudian dipilah serta memiliki sistem manajemen seperti halnya perbankan, tetapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan bank sampah dan sosialisasi yang bekerja sama dengan komunitas dan kemitraan terkait dapat meningkatkan partisipasi (Interaksi dan Komunikasi) serta meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.  Bank sampah di Desa Sukajaya, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut ini telah memberikan manfaat kepada msyarakat dengan berkurangnya timbulan sampah di lingkungan dan terwujudnya lingkungan sehat yang bersih, hijau, dan nyaman. Selain manfaat bagi lingkungan sekitar, kegiatan bank sampah juga bermanfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Pengelolaan sampah yang terintegrasi dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat.